Kamis, 21 Maret 2013

Mabes TNI Perkuat Perbatasan Kalimantan-Sabah

Sebelumnya 1.560 personel TNI ditempatkan di pos-pos wilayah perbatasan
JAKARTA, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiatoro berkoordinasi dengan Markas Besar TNI agar mengamankan perbatasan Kalimantan dan Sabah Malaysia. Ini menyusul di sana ada perang perebutan kekuasaan antara Malaysia dan Filipina.

Purnomo mengatakan perbatasan Indonesia dan Malaysia berjarak 150 km. Dia sudah meminta kepada petugas perbatasan wilayah agar tidak kebocoran terkena imbas konflik.

"Konflik Sabah perlu dijelaskan, jarak kita dengan perbatasan Malaysia 150 km. Kita juga sudah lakukan kordinasi dengan Mabes TNI. Yang pasti jangan ada sampai 1 kebocoran. Kita sudah perkuat dengan aparat kita supaya tidak terjadi rembesan-rembesan," jelas Purnomo di Jakarta Convention Centre Jakarta, Rabu (20/3).

Purnomo memberikan saran agar konflik tersebut diselesaikan dengan jalur perundingan. Maka itu Purnomo berencana akan bertemu Menteri Pertahanan Malaysia dalam waktu dekat.

"Dan Malaysia dan Filipina sebaiknya menyelesaikan dengan cara baik diplomatik. Saya sendiri akan bertemu dengan teman saya Menhan Malaysia," jelas dia.

Sebelumnya Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam VI) Mulawarman memerintahkan sebanyak 1.560 personel pasukan TNI ditempatkan di pos-pos wilayah perbatasan untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya pihak-pihak luar terkait konflik antara Malaysia dan pasukan Kerajaan Sulu, Filipina.
Sumber: jaringnews.com - Rabu, 20 Maret 2013

Pangarmatim Tinjau Wilayah Perbatasan dan Perairan Ambalat

Pengarahan Pangarmatim kpd Prajurit KRI AHP di perairan Ambalat

Antisipasi Eksodus

Menyikapi perkembangan situasi di daerah perbatasan kaitannya dengan konflik di negara jiran yang belum menunjukkan tensi menurun, diperlukan kesiapsiagaan dari prajurit yang sedang bertugas di wilayah perbatasan tersebut, baik Satgas darat maupun Satgas laut. Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan negara Indonesia, misalnya eksodus warga negara tetangga menuju Indonesia dan lain sebagainya.

Untuk memberi motivasi dan semangat kepada prajurit TNI AL yang sedang bertugas di wilayah perbatasan tersebut, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum melaksanakan kunjungan di wilayah Lanal Nunukan dan perairan Ambalat, Rabu (20/3).

Dalam kunjungan tersebut Pangarmatim meninjau Pos Pengamat TNI AL (Posal) Sei Pancang, Satuan Radar Posal Sei Pancang, Patok Tiga Aji Kuning, Komando Taktis (Kotis) Marinir Sei Bajo dan Mako Lanal Nunukan dan memberikan arahan kepada Prajurit TNI AL yang bertugas di wilayah perbatasan itu.

Kepada prajurit KRI yang bertugas di perairan Ambalat, Pangarmatim memberikan penekanan kepada para prajurit agar selama melaksanakan tugas harus tetap semangat dan selalu meningkatkan kemampuan sebagai seorang prajurit matra laut serta memberikan rasa aman pada masyarakat diperbatasan, khususnya perairan Indonesia – Malaysia. Pangarmatim juga menjelaskan saat ini TNI AL menyiagakan 6 Kapal perangnya di perairan Ambalat yaitu KRI AHP – 355, KRI OWA – 354, KRI SINGA – 651, KRI TDN – 819, KRI SRG – 911 dan KRI PTL – 869. Hal ini diharapkan akan mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat Nunukan dan mampu mengamankan kepentingan nasional.

Saat di Pangkalan TNI AL Nunukan, Pangarmatim menekankan kepada prajurit Lanal Nunukan agar selalu mejaga nama baik dan citra TNI AL. Sebagai prajurit yang bertugas diperbatasan, kata Pangarmatim, adalah suatu kebanggaan dan tidak semua prajurit diberikan kesempatan bertugas di perbatasan.
Selain itu, Pangarmatim juga berpesan agar semua prajurit TNI AL menjaga kekompakan, solidaritas antara TNI dan POLRI serta bangun kebersamaan dalam memberikan pengabdian pada negara dan bangsa Indonesia dengan cara tetap mengasah naluri tempur, kesiapsiapsiagaan, serta menjaga kondisi fisik, mental dan psikologis prajurit.@Dispenarmatim
Sumber: lensaindonesia.com - Rabu, 26 Maret 2013
 
 

Tanah Surga Katanya

Nunukan


Lihat Kabupaten Nunukan di peta yang lebih besar