Kesenjangan informasi dan komunikasi atau blankspot area yang masih terjadi di pedalaman dan perbatasan Kaltim akan coba diatasi pemerintah pusdat dan pemerintah daerah dengan memperbanyak pembangunan menara telekomunikasi. Sekitar 29 menara akan dibangun di perbatasan Kaltim pada 2012 ini dengan sumber anggaran “keroyokan” dari Kementerian/Lembaga, Pemprov Kaltim dan Pemkab bersangkutan.
Kepala Dinas Kominfo Kaltim, H Moh Jauhar Efendi, mengungkap hal ini di Samarinda, Senin (9/7), sesaat sebelum menyertai kunjungan kerja Gubernur Kaltim, H Awang Faroek Ishak, ke wilayah utara Kaltim, 9 -- 16 Juli 2012. Road show Gubernur Faroek bersama semua Kepala SKPD ini dengan berkonvoi melalui ruas jalan darat ribuan kilometer, mulai dari Samarinda – Bontang – Kutai Timur – Berau – Bulungan – Malinau hingga ke Simenggaris (Nunukan) atau wilayah perbatasan Indonesia – Malaysia.
“Nah, di sela-sela kunjungan nanti akan ada penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov Kaltim dan Pemkab Malinau dengan PT Telkomsel tentang kerja sama pembangunan dan pemanfaatan menara telekomnukasi,” ucap Jauhar. MoU sendiri rencananya akan ditandatangani di Malinau oleh Gubernur Faroek bersama Bupati Malinau, Yansen TP, dan Dirut PT Telkomsel, Alex Janangkih Sinaga.
Menurut Jauhar, pembangunan menara selular atau tower BTS (Base Transceiver Station) di Malinau ini sebagai upaya membuka keterisoliran bidang telekomunikasi di pedalaman dan perbatasan Kaltim. Malinau adalah satu dari tiga kabupaten di perbatasan Kaltim yang masihblankspot atau daerah yang tidak terkoneksi jaringan telekomunikasi, selain Kutai Barat (Kubar) dan Nunukan.
Dengan luas wilayah 1,5 kali Pulau Jawa plus Madura, menurut Jauhar, saat ini Kaltim masih mengalami blankspot 40,83%, atau yang tercover jaringan telekomunikasi baru 50,17%. Dari 14 kabupaten/kota di Kaltim, baru Samarinda, Balikpapan, Bontang dan Tarakan yang 100% bebas blankspot. Sedang 10 kabupaten lainnya, yakni Paser masih blankspot 40%, Penajam Paser Utara (21,28%), Kutai Kartanegara (28%), Kutai Timur (48,15%), Berau (59,63%), Bulungan (67,90%), Tana Tidung (60,97%), Nunukan (28,31%), Malinau (48,36%) dan Kubar(59,24%).
“Mulai 2012 ini akan dibangun infrastruktur telekomunikasi berupa 29 menara telekomunikasi dengan dana APBD Kaltim, APBD kabupaten dan APBN melalui program USO Kemkominfo. Khusus satu menara yang dibangun Pemprov dengan APBD Kaltim 2012 itu yang akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU tersebut,” jelas Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kaltim itu.
Ia berharap MoU nanti menjadi kekuatan hukum para pihak dalam upaya membuka kesenjangan informasi dan komunikasi di perbatasan. Paling tidak bisa memaksimalkan pekerjaan pembangunan dan pemanfaatan menaranya. Sedang tindak lanjut pembangunan menaranya, baik yang menggunakan dana bantuan Pemprov, APBD kabupaten bersangkutan dan APBN menjadi kewenangan kabupaten terkait maupun Kemkominfo.
Satu menara yang dibangun Pemprov Kaltim pada 2012 ini adalah di Long Nawang, Malinau. Kemudian satu menara dibangun Pemkab Malinau dengan dana bantuan Pemprov di Long Ampung, dan lima menara kecil lainnya dibangun Pemkab Malinau dengan APBD Malinau sendiri di Long Berang, Data Dian, Long Lawe, Apau Ping Mading dan Long Sule. Juga direncanakan dibangun satu menara di Long Layu (Nunukan) dan satu lagi di Long Apari (Kubar) melalui dana bantuan Pemprov Kaltim tahun 2013.
Sementara 20 menara lainnya dibangun melalui program USO Telekomunikasi dengan sumber pendanaan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) - Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemkominfo. Pembangunan 20 menara dari Kemkominfo ini untuk kawasan perbatasan, daerah terluar, pedalaman dan terpencil atau yang masuk special area development atau area khusus.
Pembangunan 29 menara melalui “dana keroyokan” ini sebagai upaya mempercepat pembangunan kawasan perbatasan Kaltim, khususnya mengatasi kesenjangan informasi dan komunikasi yang masih terjadi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sekarang. Perbatasan Kaltim sendiri sebelumnya sudah memiliki 22 menara yang dibangun Kemendagri 2010 lalu. Riciannya, Nunukan memiliki 2 menara besar dan 6 menara kecil, sedang Malinau dan Kubar masing-masing satu tower besar dan enam menara kecil.(diskominfo kaltim/es)
Sumber : http://www.setkab.go.id