Kamis, 31 Mei 2012

Daerah Perbatasan Mendapat Perhatian Pusat

Tim Ekspedisi Gelar Pengobatan Massal Gratis

SETELAH sukses di Seimanggaris dan Nunukan, Tim Ekspedisi Khatulistiwa Sub Korwil 05 Nunukan pimpinan Letkol Inf Heri Setya Kusdiantana dengan wakilnya Mayor Inf Achiruddin, kembali menggelar pengobatan massal gratis di perbatasan Indonesia – Malaysia, tepatnya di Desa Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur.

Pengobatan massal yang digelar ketiga kalinya di wilayah perbatasan itu dapat terlaksana atas kerjasama Tim Ekspedisi Khatulistiwa Sub Korwil 05 Nunukan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Kesdam VI Mulawarman, serta jajaran petugas kesehatan yang berada di Long Bawan.

Pengobatan yang digelar secara gratis tersebut, melibatkan 3 (tiga) orang dokter dari Kesdam VI Mulawarman dan 2 (dua) orang dokter dari Long Bawan, serta sejumlah perawat kesehatan dari jajaran Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berada di Krayan, diikuti 260 pasien dari Desa Long Bawan dan sekitarnya yang masih termasuk dalam wilayah Kecamatan Krayan.

Menurut seorang Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Murjani, dari 260 pasien tersebut, penyakit Maag menduduki peringkat pertama dengan data 60 %, disusul penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) 20 %, sakit pinggang 15 % , dan 5 % lainnya merupakan aneka ragam penyakit yang diderita sejumlah pasien tua maupun muda.

“Beberapa jenis penyakit tersebut, bisa saja timbul akibat pengaruh lingkungan, apalagi mayoritas pekerjaan mereka bergelayut harap di persawahan karena mereka memang petani padi”, kata Murjani.

“Dari seluruh wilayah Kecamatan Krayan Induk hanya terdapat satu Puskesmas dan Sembilan Pustu yang tersebar di 65 Desa, dengan jumlah penduduk 7300 jiwa”, imbuhnya.

Sementara itu, kegiatan yang merupakan agenda Tim Komunikasi Sosial (Komsos) Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Sub Korwil 05 Nunukan dalam upayanya turut membantu masyarakat perbatasan dalam bidang kesehatan itu mendapat sambutan hangat dari sejumlah kalangan, terutama bagi masyarakat perbatasan.

Camat Krayan Induk Drs. Samuel Tipa misalnya, ia menyatakan ungkapan rasa terima kasih kepada Tim Ekspedisi Khatulistiwa Sub Korwil 05 Nunukan, saat menghadiri pengobatan gratis tersebut di Desa Long Bawan, Kecamatan Krayan, sembari berharap agar bakti sosial kesehatan serupa juga dapat digelar di desa – desa lain di wilayah perbatasan.

“Kami beserta segenap masyarakat Kecamatan Krayan sangat berterimakasih atas kehadiran tim kesehatan yang diprakarsai Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012, karena hal itu tentu saja sangat membantu masyarakat yang berada di perbatasan ini”, ucap Samuel Tipa.

Semoga saja kegiatan ini dapat dilakukan juga di beberapa desa lain yang lebih memerlukan, karena di beberapa desa itu belum ada Puskesmas, jadi tentu saja masyarakat di sana akan sangat terbantu bila pengobatan massal itu dapat dilakukan juga di desa-desa tersebut, harapnya.

Authentikasi : Perwira Penerangan dan Sejarah Tim Ekspedisi Khatulistiwa Sub Korwil 05 Nunukan, Kapten Marinir Mardiono
Sumber: Media Indonesia - ‎May 30, 2012‎
 

Aroma Negara Tetangga Lebih Menyengat

Kompas/SUBHAN SD
NUNUKAN,KOMPAS.com - Inilah nasib daerah perbatasan negeri kita dengan Malaysia di Kalimantan. Tersembunyi di kelebatan hutan tropis, kita (RI) sepertinya tak berdaya. Sebab, di negeri sendiri, justru produk dalam negeri kita sulit ditemui di wilayah perbatasan. Mulai produk jajanan, minuman ringan, hingga kendaraan dan alat berat. Itu yang ditemui di Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur.

Hal sama ditemui di Pulau Sebatik, di wilayah pesisir. Di Long Bawan, aneka makanan kecil bisa dipastikan dibawa dari negeri tetangga, yaitu Bekalalan, sekitar 1,5 jam perjalanan menggunakan sepeda motor dari Long Bawan.

Kalau pun ada minuman semacam coca-cola tetap diimpor dari Malaysia. Begitu juga kendaraan yang berkeliaran di Long Bawan umumnya berpelat nomor Malaysia. Menurut Matius, petugas dishub setempat, cuma satu mobil yang berpelat RI. Alat-alat berat yang didatangkan untuk proyek-proyek seperti proyek bandara yang kini dikerjakan TNI AD, juga didatangkan dari Malaysia.

Dan hal yang lumrah bila warga lebih menggunakan uang ringgit dalam transaksi sehari-hari. Ini tak lain karena akses ke daerah perbatasan itu sangat sulit dan mahal. Tidak ada jalan darat. Yang ada lewat transportasi udara. Kalau sudah begini, pemerintah tak boleh lagi lepas sekedip pun untuk mengurus daerah perbatasan.
Sumber :  KOMPAS.com - ‎May 29, 2012‎
 

Sendirian Jaga Batas Negara

Pulau Sebatik dilihat dari pelabuhan feri pulau Nunukan, Kaltim, Senin (28/5/2012)

May 28, 2012‎

KOMPAS.com - Walaupun pemerintah menggembar-gemborkan daerah perbatasan menjadi beranda depan negeri ini, tetapi faktanya masih diperlakukan seperti halaman belakang yang tak diurus maksimal. Apalagi memang kondisi perbatasan dengan Malaysia di Kalimantan Timur berupa hutan belantara, yang bisa jadi rawan katakanlah illegal logging atau pergeseran patok batas.

Makanya di perbatasan selalu ada pos-pos yang dijaga aparat keamanan, baik tentara (TNI) maupun polisi. Tetapi apa jadinya kalau ada pos tepi batas yang dijaga sendirian atau paling banyak dua orang?

Di pos polisi Lembudud, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, hanya dijaga Briptu Rudy SE Baru. "Ya komandan, juga anak buah," ujar Rudy, saat ditemui di Long Bawan, ibu kota kecamatan, Senin (28/5/2012) kemarin.
Pos Lembudud yang berada di balik perbukitan di tepi batas itu berjarak sekitar satu jam perjalanan menggunakan sepeda motor dari Long Bawan. "Kalau musim hujan tak bisa dilewati karena jalanan hancur dan berlumpur. Kalau jalan kira-kira lima jam," ujarnya.

Tentu saja sangat berat menjaga perbatasan. "Kalau ada masalah kami datangi sendiri," kata warga asli Krayan itu, yang tidak memperlihatkan sedikit pun sikap mengeluh.

Kepala Imigrasi Krayan, Martinus Palung, juga bertugas sendirian. Tapi ia berkantor di Long Bawan. Desa yang persis di tepi batas adalah Long Amping, kira-kira satu jam perjalanan dari Long Bawan.

Tetapi tinggal di Long Amping, biayanya besar. Ongkos ojek Long Bawan-Long Amping saja sekitar Rp 75.000. "Tentu berat," ujar Syuaib, staf Imigrasi Kaltim.
 
Gubernur Kaltim Awang Faroek berulang kali mengatakan, aparat yang bertugas di perbatasan mendapatkan insentif khusus. Tetapi seperti disampaikan sejumlah guru yang ditemui di Long Bawan, rupanya tak semua mendapatkan insentif. Moga-moga saja masih menunggu proses, karena menjaga negeri ini tak bisa ditunda-tunda.  
Sumber : KOMPAS.com
 
 

Pelintas Batas Dicap Sebulan Sekali

KOMPAS.com - ‎May 28, 2012‎
NUNUKAN,KOMPAS.com - Pelintas batas yang sehari-hari melewati perbatasan Indonesia-Malaysia di pos Long Amping, Long Bawan, Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan, umumnya puluhan sampai ratusan orang. Mereka umumnya warga Indonesia yang membeli barang-barang kebutuhan pokok di Bekalalan, Malaysia.

Bekalalan merupakan kota terdekat yang bisa diakses dari wilayah Indonesia yang menggunakan jalan darat. Setiap hari, para pengojek dari wilayah Indonesia membawa barang-barang produk Malaysia untuk dijual di wilayah Indonesia.

Namun, lazimnya di perbatasan yang sudah modern, para pelintas batas itu tidak menggunakan paspor, melainkan kartu khusus pas lintas batas (PLB). "Setiap hari rata-rata ada 3-4 orang yang mengurus kartu PLB," kata Kepala Imigrasi Krayan Martinus Palung di Long Bawan, ibu kota Kecamatan Krayan, Senin (28/5).

Pas pelintas batas juga tidak dicap setiap melintasi perbatasan, melainkan satu kali dalam sebulan. "Sudah ada kesepakatan dengan pihak Malaysia (soal pengecapan sebulan sekali)," ujar Syuaib, staf Imigrasi Kalimantan Timur.
Sumber :  KOMPAS.com
 

 

Long Bawan, Desa Tersembunyi di Belantara Perbatasan

Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan yang juga Mendagri Gamawan Fauzi melakukan kunjungan ke Long Bawan, Kecamatan Krayan kabupaten Nunukan, Kaltim, Senin (28/5/2012). Kunjungan itu bagian dari proyek percepatan pembangunan wilayah perbatasan.

May 27, 2012‎

KOMPAS.com- Desa Long Bawan berada di belantara Kalimantan. Masuk wilayah Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, Desa Long Bawang hanya bisa diakses lewat udara.

Sampai Indonesia merdeka 67 tahun ini, tak ada jalan darat yang menghubungkan ibu kota kecamatan itu dengan ibu kota Kabupaten Nunukan, apalagi kota-kota lain, meski saat ini tengah dibangun jalur Malinau-Long Bawan. Pesawat udara bisa dicapai dari Tarakan, Nunukan, dan Malinau.

Senin (28/5), dari Tarakan, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi bersama rombongan menggunakan helikopter NAS 332 Super Puma milik Skadron 6 Lanud Atang Sanjaya Bogor dengan perjalanan sekitar 1 jam 25 menit mencapai Long Bawan.

Heli terbang rendah melewati celah-celah gunung, yang berselimut awan. Long Bawan tersembunyi di balik gunung-gunung di belantara Kalimantan, sehingga berudara sejuk dan dingin.

"Kami sedang bangun jalan-jalan sampai ke wilayah perbatasan," kata Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk Ishak saat acara Operasi Bakti Kartika Jaya di Long Bawan, Senin (28/5/2012).

Dalam proyek perbatasan itu, hadir pula Kepala Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sekaligus Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhi W.

Sebagai wilayah perbatasan yang belum terhubung dengan kota lain, masyarakat Long Bawan lebih dekat dengan Malaysia. Jadi, jangan berharap produk atau barang-barang made in negeri sendiri mudah ditemui di Long Bawan. Sebagian barang dipasok dari negeri tetangga Malaysia.

Dari Bekalalan, desa terdekat negara tetangga yang dicapai sekitar 1,5 jam menggunakan kendaraan bermotor, warga Long Bawan membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari termasuk bahan bakar minyak (BBM). Demikian juga warga Long Bawan menjual hasil pertanian seperti beras dan juga garam ke Bekalalan.
 
Karena itu, proyek percepatan pembangunan di wilayah perbatasan Kaltim ini terus dilakukan dengan koordinasi BNPP. Hal itu untuk mendorong wilayah perbatasan semakin berkembang.  
Sumber: KOMPAS.com
 

Tim Ekspedisi Khatulistiwa Bertemu Gajah Borneo

May 29, 2012‎
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM NUNUKAN- Tim Penjelajah I Ekspedisi Khatulistiwa Sub Korwil 05 Kabupaten Nunukan, dalam perjalanan bertemu dengan gajah kalimantan atau gajah borneo, di sekitar Kecamatan Sebuku.

Perwira Penerangan dan Sejarah Tim Ekspedisi Khatulistiwa Sub Korwil 05 Nunukan Kapten Marinir Mardiono, Selasa (29/5/2012) mengatakan, gajah yang diidentifikasikan sebagai gajah kalimantan tersebut ditemukan di patok perbatasan RI-Malaysia B 529 pada Sabtu (26/5/2012) lalu.

“Tanggal 26 Mei lalu tepatnya 17.15 kami menerima laporan bahwa Tim Penjelalah I dibawah pimpinan Letnan Dua Inf Ananta sudah mencapai patok B 600 yaitu di Sebuku. 15 menit sebelumnya B 529, itu berada di Sebuku juga, menemukan gajah borneo. Kebetulan cuaca gelap karena hujan deras, sehingga belum bisa dipastikan jenis kelaminnya laki-laki atau perempuan. Tetapi itu dipastikan gajah borneo,” ujarnya.

Mardiono menjelaskan, dari titik star patok nol di Pulau Sebatik, Tim Penjelajah I  telah melewati 539 patok atau sejauh 177 kilometer dari keseluruhan 5.261 patok atau 418 kilometer jarak yang harus ditempuh.

Wakil Komandan Tim Ekspedisi Khatulistiwa Sub Korwil 05 Nunukan Mayor Inf Achruddin mengatakan, dengan kondisi medan yang semakin berat, pihaknyapun membagi para penjelajah menjadi dua tim. Tim Penjelajah I yang dipimpin Letda Inf Ananta bergerak dari timur di Pulau sebatik menuju ke barat di Kecamatan Lumbis. Sementara Tim Penjelajah II pimpinan Letda Inf Boby Kotachi bergerak dari barat di Kecamatan Krayan menuju ke timur di Kecamatan Lumbis.  Masing–masing tim berjumlah 10 orang yang terdiri dari pasukan elit Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan udara termasuk Batalyon 613 Raja Alam, Tarakan.
Sumber : Tribunnews
 
TNI AD-Pemprov Kaltim Bangun Jalan Darat Daerah Terisolir Senin, 28 Mei 2012 15:29 WIB
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Setelah pengembangan tiga bandar udara di perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Timur, TNI AD dan Pemprov Kaltim berencana melanjutkan program serupa dengan membangun jalan darat yang menghubungkan daerah terisolir dengan wilayah di sekitarnya.

"Tadi ada pembicaraan awal, setelah bandara akan dibuka jalan penghubung," kata Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (TNI) Pramono Edhie Wibowo, Senin (28/5/2012) saat konferensi pers disela Pembukaan Operasi Bhakti TNI-AD Kartika Jaya, di Apron Bandara Yuvai Semaring, Long Bawan, Kecamatan Krayan.

TNI dan Pemprov Kaltim dalam Operasi Bhakti TNI AD Kartika Jaya akan mengembangkan tiga bandara masing-masing Yuvai Semaring, Long Bawan, Kecamatan Krayan, Bandara Long Apung Kabupaten Malinau dan Bandara Data Dawai, Kabupaten Kutai Barat.

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan, pembangunan tiga bandara ini sangat strategis karena posisinya yang berada di perbatasan RI-Malaysia di tiga kabupaten yakni Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Kutai Barat.

"Bandara ini ada tiga yang diperpanjang menjadi 1.600 meter, sehingga nanti pesawat yang akan turun ke sini adalah pesawat-pesawat yang berbadan besar seperti ATR bahkan Hercules. Sehingga masyarakat di sini tidak terisolir lagi. Jadi hasil-hasil buminya agar bisa dipasarkan ke wilayah lain," ujarnya.

Untuk pekerjaan pembangunan tiga bandara dimaksud, dibutuhkan anggaran hingga Rp 400 miliar yang dianggarkan multiyears selama dua tahun.

KASAD mengatakan, pihaknya membantu pemerintah membangun bandara agar dapat membantu perekonomian warga setempat.

Sebelumnya, TNI AD juga pernah membantu melakukan perpanjangan Bandara Ahmad Yani, Semarang.
Gubernur mengatakan, dilibatkannya TNI untuk pekerjaan pengembangan tiga bandara ini mengingat kondisi wilayah perbatasan yang masih sangat terisolir.

TNI dengan berbagai perlengkapannya dianggap mampu membantu pemerintah daerah melaksanakan kegiatan dimaksud.

Khusus di Kabupaten Nunukan, setelah terbangunnya bandara di Kecamatan Krayan, akan dilakukan pembangunan jalan darat diantaranya menghubungkan Kabupaten Malinau dengan Long Bawan, serta Long Midang hingga perbatasan Indonesia di Ba'kelalan, Serawak, Malaysia.

"Jadi kami mencita-citakan di Kalimantan Timur nanti ada dua pos lintas batas darat. Satu di Siemanggaris dekat Serudong kemudian satu di Long Midang dekat Ba'kelalan," ujarnya.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, perbatasan darat di Pulau Kalimantan panjangnya mencapai sekitar 2.000 kilometer perbatasannya.

"Salah satu provinsi ada di sini. Tugas kita kedepan sangat berat dan perlu koordinasi yang mantap termasuk yang kita lakukan hari ini," ujarnya.

Khusus Kabupaten Nunukan, tahun ini BNPP mengalokasikan anggaran hingga Rp 740 miliar untuk membangun perbatasan.

Sementara itu, dalam Pembukaan Operasi Bhakti TNI-AD Kartika Jaya, hari ini, diresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan kapasitas 100 KVa. Listrik tersebut melayani warga di Long Bawan, Kecamatan Krayan.

Hari ini juga dilakukan peletakan batu pertama pengembangan bandara Long Bawan oleh Mendagri, KASAD, Wakil Menteri PU dan Gubernur Kaltim.
Sumber Tribunnews
 
 

Besok Tim Ekspedisi Geser dari Krayan

Besok Tim Ekspedisi Geser dari Krayan
Para anggota tim Ekspedisi Khatulistiwa
May 27, 2012‎
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Sebanyak 10 personil TNI dari satuan-satuan elit, Selasa (29/5/2012) akan bergeser dari Long Bawan, Kecamatan Krayan untuk memulai penjelajahan menuju Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan.

"Besok kita bergeser," kata Kapten Marinir Ali, Dantim peneliti Tim Ekspedisi Khatulistiwa Sub Korwil 05, Senin (28/5/2012) ditemui di Long Bawan.

Ia mengatakan, tim penjelajah ini sekitar pukul 14.00 besok bergeser dari Long Bawan ke Long Midang dengan kendaraan roda empat. Di Long Midang, menginap semalam. "Mereka menginap di dekat patok. Jadi paginya langsung star," ujarnya.

Jarak tempuh Krayan ke Kecamatan Lumbis mencapai 120 kilometer. Waktu tempuh diperkirakan antara tiga sampai empat minggu.
Sumber: Tribunnews
 

Senin, 28 Mei 2012

Mendagri Kunjungi Perbatasan di Krayan Nunukan

Ops Bhakti TNI di Nunukan Libatkan 300 Personel
Tribun Kaltim - Senin, 28 Mei 2012 18:06 WITA
 
NUNUKAN, Sedikitnya 300 personil TNI terlibat dalam Operasi Bhakti Kartika Jaya. Direktur Zeni Angkatan Darat selaku Pengendali Kegiatan Operasional Operasi Bhakti Kartika Jaya

Brigjen TNI Zainal Arifin SIP menjelaskan, pelaksanaan konsep umum operasi ini,  TNI AD melaksanakan Operasi Bhakti Kartika Jaya dengan mengerahkan 3 satuan Zeni AD. Adapun satuan pelaksana lapangan meliputi Yonzikon 12/KJ Menzikon Ditziad sebanyak 100 orang,

Yonzipur 9/LLB Divif 1 Kostrad sejumlah 100 orang, Denzipur 7/YD Dam VI/Mlw sejumlah 100 orang ditambah korwil jajaran Kodam VI/Mlw, Pemprov Kaltim dan masyarakat sesuai kebutuhan.

Tugas pokok operasi tersebut yakni melaksanakan tugas bantuan kepada pemda dengan membangun tiga bandara masing-masing di Long Bawan, Long Apung, Data Dawai dan sarana pendukung lainnya mulai
28 Mei hingga akhir 2013 di wilayah Pemprov Kaltim, dalam rangka mempercepat pembangunan daerah perbatasan menuju masyarakat aman dan sejahtera.

Adapun waktu pelaksanaan, untuk tahap I pada 28 Mei hingga 31 Desember 2012. Sementara tahap II pada 1 Januari-31 Desember 2013. "Adapun peralatan yang dibutuhkan meliputi bulldozer, excavator, dump truck, motor grader, vibro roller, stone crusher, genset, compressor, pneumatic drill, concrete mixer dan lain-lain," ujarnya.

Komando dan perhubungan selama kegiatan menggunakan jaring komunikasi SSB dan telephon seluler.

Komando posko utama berada di Mabesad,  Posko PKO Maditziad,
Posko kewilayahaan Makodam VI Mulawarman, Posko PKP Mazidam VI/Mulawarman, Posko Taktis Long Bawan, Long Apung dn Data Dawai dan wilayah Korem 091/ASN Kaltim.

"Satuan pendukung meliputi Satkorwil Korem 091/Asn,  Satgas Pamtas Yonif 413, Polri, Pemprov Kaltim, tokoh masyarakat, tokoh adat dan  tokoh agama," ujarnya.

Pelaksanaan operasi berlangsung di daerah perbatasan darat dengan medan yang sulit dan berbukit serta kondisi cuaca tak menentu. Di Krayan jumlah penduduk mencapai sekitar 750 kepala keluarga atau sekitar 4.000 jiwa. Mata pencaharian masyarakat pada umumnya bertani.
"Biaya hidup tinggi sehingga berpengaruh terhadap pengadaan bahan pokok dan material," katanya, saat menyampaikan laporan.
 
 
KSAD dan Mendagri Dianugerahi Nama Kehormatan Dayak Lundayeh
Tribun Kaltim - Senin, 28 Mei 2012 14:41 WITA
 
NUNUKAN, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (TNI) Pramono Edhie Wibowo, Senin (28/5/2012) mendapatkan nama warga kehormatan Dayak Lundayeh.
Pemberian nama kehormatan dari empat kepala adat di Kecamatan Krayan dan Kecamatan Krayan Selatan yang disaksikan Bupati Malinau Yansen TP yang juga tokoh adat Dayak Kaltim, dilakukan disela Pembukaan Operasi Bhakti TNI-AD Kartika Jaya, di Apron Bandara Yuvai Semaring, Long Bawan Kecamatan Krayan, Senin (28/5/2012).

Menteri Dalam Negeri mendapatkan nama kehormatan sebagai Pun Gatum Gina karena dianggap sebagai tokoh yang mampu mengayomi dan mempersatukan wilayah kampung satu dengan yang lainnya untuk membina kebersamaan dan persaudaraan.

Sementara KSAD mendapatkan nama kehormatan Pun Yagun Turem yakni tokoh yang gigih mempertahankan kedaulatan wilayah adatnya dengan strategi pertahanan dan antisipasi terhadap serangan yang datang.

Pada kesempatan itu, KSAD juga menyempatkan memberikan penghargaan kepada Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.

Kedatangan para petinggi negara ini mendapatkan sambutan yang antusias dari ribuan warga Long Bawan, Kecamatan Krayan. Meskipun baru sekitar pukul 09.00 para pejabat berdatangan, namun sejak pukul 07.00 pagi warga sudah berdatangan ke bandara, tempat berlangsungnya acara.

Sambutan warga ini bisa jadi disebabkan langkanya kesempatan seperti ini.
Gubernur Kaltim mengatakan, sejak 65 tahun Indonesia merdeka, baru hari ini ada menteri kabinet yang datang ke Kecamatan Krayan.

Kedatangan para petinggi negara ini juga menunjukkan perhatian pusat kepada wilayah yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia ini.
 
 
KSAD Resmi Buka Operasi Bhakti di Long Bawan
Tribun Kaltim - Senin, 28 Mei 2012 11:54 WITA
 
NUNUKAN- Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (TNI) Pramono Edhie Wibowo, Senin (28/5/2012) tepat pukul 11.03, di Bandara Yuvai Semaring, Long Bawan, Kecamatan Krayan, secara resmi menyatakan dibukanya Operasi Bhakti TNI-AD Kartika Jaya, di wilayah Kodam VI/Mulawarman. 

Pada kegiatan pembukaan yang dihadiri Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy, Ketua DPRD Kaltim Mukmin Faisyal, Bupati Nunukan Basri dan Bupati Malinau Yansen TP, KSAD menyampaikan, pelaksanaan kegiatan ini merupakan
tindak lanjut penandantangan nota kesepahaman bersama antara Pemprov Kaltim dan TNI AD terkait pengembangan Bandara Long Bawan, Kabupaten Nunukan, Bandara Long Apung Kabupaten Malinau dan Bandara Data Dawai di Kutai Barat.

Pengembangan tiga bandara ini dilakukan secara serentak dengan melibatkan TNI Angkatan Darat khususnya dari zeni tempur dan perangkat desa ataupun daerah di Provinsi Kaltim.

Ia mengatakan, operasi ini hendaknya dilihat untuk memperkokoh kemanunggulan TNI dan rakyat di wilayah perbatasan RI-dan Malaysia yang memiliki posisi yang sangat penting dan strategis sebagai beranda depan NKRI.

Sudah selayaknya pembangunan seluruh aspek di perbatasan terus ditingkatkan. Hal ini diperkuat dengan adanya Badan Nasional Pembangunan Perbatasan (BNPP) yang bertugas untuk menetapkan kebijakan program pembangunan  perbatasan.

Ia mengatakan, pembangunan bandara dan sarana pendukung oleh TNI AD dan Pemprov Kaltim seyogyanya dapat berjalan baik dan tertib sesuai harapan bersama, serta memberikan nilai tambah yang signifikan di perbatasan.

 
Mendagri Tiba di Long Bawan
Tribun Kaltim - Senin, 28 Mei 2012 10:38 WITA
 
NUNUKAN - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Senin (28/5/2012) kurang pukul 10.00 tiba di Bandara Yuvai Semaring, Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.

Kedatangan menteri dengan menggunakan pesawat cassa milik TNI, didampingi Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.

Selain Mendagri, telah hadir pula Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (TNI) Pramono Edhie Wibowo. KSAD dan rombongan yang tiba sekitar 20 menit kemudian dengan menumpang helikopter M-17 milik TNI AD.

Hingga berita ini ditulis, sedang berlangsung pemaparan rencana pelaksanaan Operasi Bhakti TNI-AD Kartika Jaya TA 2012 di Ruang Tunggu Bandara Yuvai Semaring.

Dari tamu-tamu yang hadir, tampak diantaranya Ketua DPRD Kaltim Mukmin Faisyal dan Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy, yang tiba tadi pagi sekitar  pukul 09.00. Hadir pula Bupati Malinau Yansen TP dan Bupati Nunukan Basri.

Operasi Bhakti TNI-AD Kartika Jaya, yang rencananya dibuka Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (TNI) Pramono Edhie Wibowo, Senin (28/5/2012).


Ketua DPRD dan Wagub Kaltim Tiba di Long Bawan
Tribun Kaltim - Senin, 28 Mei 2012 10:30 WITA
 
IMG01781-20120528-0904.jpg
Ketua DPRD Kaltim Mukmin Faisyal dan Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy, Senin (28/5/2012) sekitar pukul 09.00, tiba di Bandara Yuvai Semaring, Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.
NUNUKAN - Ketua DPRD Kaltim Mukmin Faisyal dan Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy, Senin (28/5/2012) sekitar pukul 09.00, tiba di Bandara Yuvai Semaring, Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.

Kehadiran mereka untuk mengikuti Pembukaan Operasi Bhakti TNI-AD Kartika Jaya, yang rencananya dibuka Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (TNI) Pramono Edhie Wibowo, Senin (28/5/2012) pagi ini.
 
 
Besok Tim Ekspedisi Geser dari Krayan
Tribun Kaltim - Senin, 28 Mei 2012 08:50 WITA
 
NUNUKAN- 10 personil TNI dari satuan-satuan elit, Selasa (29/5/2012) akan bergeser dari Long Bawan, Kecamatan Krayan untuk memulai penjelajahan menuju Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan.

"Besok kita bergeser," kata Kapten Marinir Ali, Dantim peneliti Tim Ekspedisi Khatulistiwa Sub Korwil 05, Senin (28/5/2012) ditemui di Long Bawan.

Ia mengatakan, tim penjelajah ini sekitar pukul 14.00 besok bergeser dari Long Bawan ke Long Midang dengan kendaraan roda empat. Di Long Midang, menginap semalam.

"Mereka menginap di dekat patok. Jadi paginya langsung star," ujarnya.
Jarak tempuh Krayan ke Kecamatan Lumbis mencapai 120 kilometer. Waktu tempuh diperkirakan antara tiga sampai empat minggu.


Gubernur Kaltim Diminta Pertajam Program di Perbatasan
Tribun Kaltim - Minggu, 27 Mei 2012 17:10 WITA
 
NUNUKAN - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Minggu (27/5/2012) meminta Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mempertajam program-program yang harus dilaksanakan untuk mempercepat pembangunan kawasan perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Timur.

Ketua Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) ini, saat Pencanangan Percepatan Pembangunan Perbatasan di Hotel Aniar, Kecamatan Sebatik Timur sore tadi menjelaskan, sebelum dibentuknya BNPP, pembangunan di daerah perbatasan dikerjakan daerah masing-masing atau masing-masing kementerian.

Namun sejak terbentuknya BNPP, sejak tahun lalu sudah ada pembahasan khusus untuk membangun perbatasan. BNPP telah menyusun grand design pembangunan perbatasan dengan Malaysia, PNG dan Timor Leste untuk batas darat dan sejumlah batas laut.

"Saya minta dukungan Gubernur, saya minta ini dipertajam lagi. Karena ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian di sini," ujar Mendagri pada acara yang juga dihadiri Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, Menkokesra Agung Laksono, dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum serta Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.


Dijelaskan pula, dalam perencanaannya BNPP telah menetapkan lokasi prioritas di sejumlah kecamatan perbatasan yang akan terus di up date pemerintah pusat, provinsi maupun daerah setempat sehingga kecamatan itu lebih baik dari waktu ke waktu.  "Dalam waktu dekat akan kita rapatkan masalah ini," ujarnya.

Dari informasi, untuk tahun ini dikucurkan anggaran sebesar Rp780 miliar untuk meningkatkan berbagai fasilitas yang ada di perbatasan RI-Malaysia di Kaltim.

Diingatkannya, dengan keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah, tentu ada skala prioritas yang perlu dilakukan untuk membangun kawasan perbatasan. Cita-cita pemerintah saat ini, bagaimana menjadikan kawasan perbatasan sebagai beranda depan NKRI. "Kita terus berjuang meminta dukungan semua kementerian, provinsi, kabupaten/kota untuk bersinergis di kawasan perbatasan," ujarnya.

Pada sambutannya itu Gamawan juga menceritakan betapa luasnya nusantara ini.  "Perjalanan lebih jauh daripada pidato saya. Penerbangan baru sampai Balikpapan, perjalanannya begitu jauh. Ini sekaligus menunjukkan luasnya wilayah perbatasan kita," ujarnya.

Dengan batas darat sepanjang 3.000 kilometer, membangun daerah perbatasan sama saja dengan membangun tiga kali Pulau Jawa. "Butuh waktu dan proses untuk membangun itu semua. Karena itu perlu ada skala prioritas," ujarnya.

Ada tiga hal yang diingatkan Presiden untuk menjadi perhatian di kawasan perbatasan. Pertama pendidikan terjamin, kedua kesehatan masyarakat dan ketiga energi.  "Ini tiga hal yang terpelihara di kawasan perbatasan. Diluar itu tanggungjawab kementerian lainnya," ujarnya.

Dalam kunjungannya ke Pulau Sebatik, Mendagri menyerahkan program DIPA tahun 2012 dari kementrian dan lembaga non kementrian. Selain itu ditandatangani prasasti peletakan batu pertama pembangunan Pos Angkatan Laut Sungai Pancang, penandatangan prasasti kantor desa, penandatangan prasasti pembangunan gapura batu perbatasan.

Adapula acara  penyerahan bantuan sarana prasarana budi daya rumput laut, penyerahan program bantuan pengadaan unit produksi pengolahan buah, peletakkan batu pertama reklamsi Tanjung Aru.

Sumber : Tribun Kaltim
 

Jumat, 25 Mei 2012

6 Menteri Berkunjung ke Krayan Kabupaten Nunukan

KSAD dan 6 Menteri Buka Operasi Perbatasan Kaltim
Tribun Kaltim - Jumat, 25 Mei 2012 16:55 WITA
KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo direncakanan datang bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, Menteri Sosial dan Menteri Perumahan Rakyat untuk membuka  Operasi Bakti Kartika Jaya

"Pembukaan direncanakan tanggal 28 Mei 2012 di Long Bawan, Nunukan," kata Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subekti, Jumat (25/5/2012.

Ia mengatakan, dengan bandara dan jalan pendukung yang baik, akses keluar dan masuk perbatasan akan semakin baik. Secara langsung, ketersediaan bahan pokok tidak lagi bergantung pada negara tetangga Malaysia. "Harga sembako diharapkan juga akan relatif sama dengan daerah lain di Kaltim," ujarnya.

Sebelumnya, Subekti bersama Staf Ahli Gubernur Kaltim bidang Polititik, Hukum dan Keamanan, Kolonel Arm Yudha Pratama, menyaksikan penandatangan perjanjian kerjasama yang dilakukan Direktur Zeni Angkatan Darat Brigjen TNI Zainal Arifin dan Kepala Dishub Kaltim Zairin Zain.

Kolonel Arm Yudha Pratama yang membacakan sambutan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, mengatakan, penandatangan itu adalah tindak lanjut penandatanganan kesepakatan bersama No.119/1309/BPPWK.A/2012 dan No: Kerma/1/III/2012 antara Pemprov Kaltim dengan TNI AD di Jakarta, tanggal 8 Maret 2012. Kesepakatan bersama itu ditandatangani Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.
Bandara Long Bawan, Krayan, Dipenuhi TNI
IMG01771-20120525-1439.jpg
Sejumlah anggota TNI, Jumat (25/5/2012) mempersiapkan tempat pelaksanaan Pembukaan Operasi Bhakti Kartika Jaya, di Bandara Yuvai Semaring, Long Bawan, Kecamatan Krayan.
Tribun Kaltim - Jumat, 25 Mei 2012 18:34 WITA
NUNUKAN,tribunkaltim.co.id- Puluhan anggota TNI, Jumat (25/5/2012) tampak sibuk di Bandara Yuvai Semaring, Long Bawan, Kecamatan Krayan.
Mereka sedang mempersiapkan upacara pembukaan Operasi Bhakti Kartika Jaya, yang berlangsung Senin (28/5/2012) mendatang.

Selain mempersiapkan kendaraan dan alat berat serta mendirikan tenda pelaksanaan upacara, adapula yang sibuk menyiapkan terminal bandara untuk dijadikan tempat pemaparan rencana pelaksanaan operasi. Sebagian diantaranya mengangkat peralatan yang dibutuhkan saat pelaksanaan upacara nanti.

Kegiatan itu akan dibuka Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (TNI) Pramono Edhie Wibowo, serta dihadiri Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto.

Secara umum, pelaksanaan operasi bhakti di Krayan yang difokuskan di Bandara Yuvai Semaring, Long Bawan, meliputi pengurangan rawa +over run +resa, perpanjangan landasan pacu dan turning area 100 x 30 meter,  rekonstruksi dan pelebaran landasan exis ing 893 x 30 meter, pemantapan shulder, overlaxy taxi way eksisting, dan pembuatan saluran drainase.
Kodam VI Mulawarman Mobilisasi Wartawan ke Krayan
helikopter_tni.jpg
Helikopter M-17 milik TNI yang mengangkut rombongan wartawan dan personil TNI, Jumat (25/5/2012) saat tiba di Long Bawan
Tribun Kaltim - Jumat, 25 Mei 2012 15:44 WITA
Meskipun pelaksanaan Operasi Bhakti Kartika Jaya baru akan dibuka, Senin (28/5/2012) oleh  Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (TNI) Pramono Edhie Wibowo, namun Kodam VI/Mulawarman, Jumat (25/5/2012) hari ini sudah memobilisasi para wartawan yang akan meliput pembukaan kegiatan yang juga dihadiri Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.

Dengan didampingi Kapendam VI Mulawarman Letkol Inf Legowo, wartawan yang terdiri dari Tribun Kaltim, Balikpapan TV, RRI, Tarakan TV dan Radar Tarakan, berangkat menggunakan helikopter M-17 milik TNI AD sekitar pukul 13.30 dari Bandara Juwata Tarakan menuju ke Bandara Yuvai Semaring, Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan. Butuh waktu selama sekitar satu jam menempuh perjalanan bersama para perwira Kodam V/Mulawarman dan Kodim di wilayah utara Kaltim.

Dalam sehari, helikopter milik TNI ini bisa tiga kali bolak balik Long Bawan-Tarakan, untuk mengangkut personil TNI termasuk peralatan yang dibutuhkan saat pembukaan kegiatan ini. Mobilisasi sudah berlangsung selama tiga hari.

Long Bawan, Kecamatan Krayan, hanya bisa dijangkau dengan menggunakan angkutan udara dari Tarakan maupun ibukota Kabupaten Nunukan.

Pagi Ini Gladi Pembukaan Ops Bhakti TNI di Krayan
Tribun Kaltim - Sabtu, 26 Mei 2012 09:02 WITA

gladi.jpg
tribun kaltim/niko ruru
Sejak pukul 06.30 para personil TNI sudah tampak berada di apron bandara yang akan digunakan sebaga tempat pelaksanaan upacara.
 
NUNUKAN,tribunkaltim.co.id- Komandan Kodim 0911/Nunukan Letkol Herry Setya, Sabtu (26/5/2012) sekitar pukul 07.30 memberikan pengarahan kepada para prajurit TNI di Bandara Yuvai Semaring, Long Bawan, Kecamatan Krayan. Para prajurit diperintahkan untuk untuk melengkapi kebutuhan upacara termasuk membersihkan rumput yang berada di sekitar areal upacara.

Persiapan pelaksanaan upacara terus dilakukan, untuk pembukaan Operasi Bhakti TNI-AD Kartika Jaya, yang akan dibuka Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI  Pramono Edhie Wibowo, Senin (28/5/2012).

Pagi ini, digelar gladi upacara pembukaan. Sejak pukul 06.30 para personil TNI sudah tampak berada di apron bandara yang akan digunakan sebaga tempat pelaksanaan upacara.

Kapendam VI Mulawarman Letkol Inf Legowo kepada wartawan menjelaskan, hari ini dilaksanakan gladi bersih pelaksanaan pembukaan kegiatan dimaksud.

"Besok sudah clear area. Tidak boleh ada lagi kegiatan di sini," ujarnya.
Ia menjelaskan, setelah pelaksanaan upacara Senin nanti, wartawan akan diberikan kesempatan untuk mewawancarai KSAD.

"Nanti setelah pembukaan, sebelum peletakan batu pertama pembangunan bandara, wartawan akan diberikan kesempatan untuk wawancara," ujarnya, Sabtu (26/5/2012) pagi ini.


BERITA FOTO: Alat Berat TNI di Long Bawan-Nunukan
Tribun Kaltim - Sabtu, 26 Mei 2012 10:06 WITA
 
 

alat_berat_TNI_NIKO_RURU.jpg
tribun kaltim/niko ruru
 
NUNUKAN, tribunkaltim.co.id - Sejumlah dump truck dan alat berat, Sabtu (26/5/2012) terparkir di Bandara Yuvai Semaring, Long Bawan, Kecamatan Krayan. Alat berat ini akan digunakan untuk pelaksanaan Operasi Bhakti TNI-AD Kartika Jaya.

Pelaksanaan operasi bhakti di Krayan yang difokuskan di Bandara Yuvai Semaring, Long Bawan, meliputi pengurangan rawa +over run +resa, perpanjangan landasan pacu dan turning area 100 x 30 meter,  rekonstruksi dan pelebaran landasan existing 893 x 30 meter, pemantapan shoulder, overlay taxiway existing, dan pembuatan saluran drainase.

Penulis : Niko Ruru
Editor : Fransina

Sumber : Tribun Kaltim

Sabtu, 05 Mei 2012

11 Patok Perbatasan RI-Malaysia Lenyap

"Patok-patok yang hilang berada di Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK), Kalbar."



Sebanyak 12 orang anggota Tim Penjelajah Sub Korwil 03/Psb Kodam XII Tanjungpura memulai ekspedisi jarak jauh menembus hutan, mendaki lereng dan punggung bukit, ke lokasi di mana patok-patok perbatasan Indonesia-Malaysia ditancapkan.

Mereka bertugas mengecek, mendata, mendokumentasikan patok yang hilang atau rusak. Di koordinat di mana pancang tak ditemukan, bendera Merah Putih akan ditancapkan. Laporan terakhir, tim telah mendata ada 11 patok yang lenyap, dimulai dari patok J001 hingga di koordinat 2716-2547, hingga patok S1300 koordinat 3545-4783. 

"Patok-patok yang hilang berada di Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK), Kapupaten Kapuas Hulu Kalimatan Barat," kata Mayor Sus Bahrudin Zuhri, Pasejarah Sub Korwil 3/Pts, Rabu 2 Mei 2012.

Jarak patok-patok itu  dengan perbatasan negara adalah 0 kilometer. Mereka yang dinyatakan hilang sebagian posisinya melewati Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) wilayah Kalbar, Indonesia, dan sebagian posisinya melewati Taman Nasional Lubuk Entimo (TNLE ) di Malaysia.  

Sus Bahrudin menambahkan, hilangnya patok-patok itu bisa disebabkan beberapa hal. "Kemungkinan di antaranya tertutup semak, tertimbun tanah, atau rusak akibat faktor alam,  maupun manusia," tambah dia.

Selain hilang, juga ditemukan enam patok dalam kondisi rusak yakni, S 1549, S 1526, S1521, S 1520, S 1470, S 1467. 

Sus Bahrudin menjelaskan, selama melakukan penjelajahan di wilayah ketinggian di Hutan Betung Kerihun (TNBK), yang kondisinya sangat lebat dan kabut awan, komunikasi dengan tim di lapangan hanya mengandalkan SMS melalui telepon satelit. "Itupun kalau mendapatkan sinyal, sedangkan untuk radio atau alat komunikasi Raccal dan GTA tidak bisa berfungsi dengan baik akibat kurang kuatnya daya pancar dan faktor medan berhutan lebat," terang dia.

Soal 11 patok hilang, saat dikonfirmasi, Kapendam XII/Tanjungpura  Letnan Kolonel (Inf) Desius mengaku, itu tak masalah. Asalkan, titik koordinatnya masih ada. "Akan kami pasang kembali patoknya yang hilang maupun yang rusak." (sj)
Sumber:  VIVAnews -- Rabu, 2 Mei 2012, 20:22 WIB

Kamis, 03 Mei 2012

Warga Perbatasan Lebih Percaya Dokter Malaysia

BENGKAYANG--MICOM: Warga Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), lebih senang berobat dan memeriksa kesehatan mereka ke Serawak, Malaysia.

"Rumah sakit di sana ditangani dokter asing dan lebih profesional," kata Senga, 30, warga Bengkayang, Kamis (3/5).

Pemilik warung kopi di Pasar Bengkayang itu merasakan sendiri layanan kesehatan tersebut sekitar dua tahun lalu. Saat itu ia memeriksakan kehamilan pertamanya.

Senga menuturkan dari diagnosa dokter di Serawak, diketahui bahwa kandungannya berisi calon bayi kembar tiga. Padahal, usia kandungannya ketika itu masih muda, yakni sekitar dua bulan. Tidak hanya Senga, orang tuanya juga memilih berobat ke Malaysia. Orang tua Senga menjalani penghancuran batu ginjal di salah satu rumah sakit swasta di Serawak.

Keluarga Senga memilih berobat ke Malaysia karena mereka pernah memiliki pengalaman buruk dengan pelayanan medis di Indonesia. Seorang pamannya menderita impotensi setelah menjalani penghancuran batu ginjal di salah satu rumah sakit di Indonesia.

"Setelah dilaser, (serpihan) batu di ginjalnya turun ke saluran kencing. Bentuknya besar-besar dan selalu keluar saat kencing, sehingga menimbulkan infeksi," jelas ibu tiga anak itu.

Menurut Senga kerabat dan kenalannya juga banyak yang memilih berobat ke Serawak. Sebab, ongkos berobat di Negeri Jiran tersebut relatif sama dengan biaya rumah sakit di Indonesia. "Biaya perawatan orang tua saya sekitar Rp20 juta. Kurang lebih sama dengan biaya rumah sakit di Indonesia," ungkapnya.

Kabupaten Bengkayang merupakan satu di antara lima kabupaten di Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Serawak, Malaysia. Ada dua kecamatan di Bengkayang yang berbatasan langsung dengan Serawak, yakni Siding dan Jagoi Babang.

Fenomena warga Kalimantan Barat berobat ke Malaysia bukan cerita baru. Tidak hanya warga di perbatasan Indonesia-Malaysia, warga dari kota dan kabupaten lainnya di provinsi tersebut juga banyak yang memilih berobat ke Malaysia.

"Pesawat rute Pontianak-Kuching (ibukota Serawak), sekitar 20% penumpangnya orang sakit," kata Ketua Komite Kerja sama Sosial dan Ekonomi Malaysia-Indonesia (Sosek Malindo) Dewan Perniagaan dan Perindustrian Serawak Datu Salleh Haji Sulaiman di Pontianak, beberapa waktu lalu.

Angka calon pasien tersebut belum termasuk yang berangkat melalui jalur darat. Pelayanan prima dan manusiawi serta kepastian biaya dan diagnosa menjadi alasan utama warga di Kalimantan Barat berobat ke Malaysia. (AR/OL-01)
Sumber: Media Indonesia. Kamis, 03 Mei 2012 17:24 WIB   

Mendagri akan Kunjungi Kecamatan Krayan-Nunukan

Gunawa Fausi

NUNUKAN,tribunkaltim.co.id- Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, 28 Mei dijadwalkan berkunjung ke Kecamatan Krayan. Gamawan merupakan satu-satunya menteri yang pernah menginjakkan kaki di daerah terisolir yang berbatasan dari dengan Serawak, Malaysia itu.

Bupati Nunukan Basri mengatakan, 27 Mei Mendagri  beserta sejumlah menteri yang berada dibawah koordinasi Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Gubernur Kaltim dan Bupati se-Kaltim dijawalkan berkunjung ke Pulau Sebatik. Selanjutnya 28 Mei, rombongan bertolak ke Kecamatan Krayan.

“Kemudian 29 kita di Grand Senyiur, Balikpapan. Seluruh Bupati di Kalimantan Timur  dan Kalimantan Barat, jadi satu merapat semua ke Balikpapan. Kita akan bicarakan pengembangan kawasan perbatasan,” ujarnya.

Sementara itu Camat Krayan Samuel ST Padan mengatakan, rencana kedatangan menteri telah dipersiapkan Pemkab Nunukan maupun pihak pemerintah kecamatan.

Kunjungan ini merupakan bagian dari deklarasi pembangunan kawasan perbatasan Indonesia. Kecamatan Krayan termasuk lokasi prioritas satu dalam program BNPP.


“Dari panitia kabupaten sudah dibentuk. Kita tinggal menunggu pembicaraan, ada rapat di provinsi dan Jakarta. Kita tunggu lagi. Tapi saya tanya, sudah ada kepastian tanggal 28,” ujarnya.


Samuel berharap, pada acara itu Mendagri
dapat berdialog dengan masyarakat. Setelah kunjungban dimaksud, diharapkan pemerintah pusat memberikan perhatian terhadap daerah yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia itu.
Sumber:Tribun Kaltim - Kamis, 3 Mei 2012 18:32 WITA             

Tanah Surga Katanya

Nunukan


Lihat Kabupaten Nunukan di peta yang lebih besar